Mari Berkarya Menyongsong Esok Berjaya.............................................Mari Berkarya Menyongsong Esok Berjaya..............................................

Selasa, 11 Maret 2014

PEMBENIHAN CABE RAWIT DI DESA HIYUNG


Pemilihan benih
                Pemilihan benih merupakan langkah awal yang sangat penting dalam budidaya cabe rawit.    Kualitas benih yang baik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha budidaya cabe rawit menuju capaian mutu produk yang kompetitif.  Meskipun benih yang digunakan oleh para petani cabe rawit di desa Hiyung berasal dari pertanaman mereka sendiri, namun dalam pemilihannya sebagian besar telah menerapkan seleksi terhadap tanaman sumber benih baik pada fase vegetatif  maupun  fase generatif .   Antara lain : 

• pada saat di persemaian seleksi dilakukan dengan membuang semaian yang sakit, tipe simpang dan varietas lain.

•  demikian juga setelah bibit/semaian dipindahkan ke lahan pertanaman maka tanaman sumber benih harus benar sehat, berbuah lebat serta bebas hama dan penyakit

• setelah panen dilakukan juga seleksi dengan memilih buah yang matang sempurna (merah cerah), besarnya kurang lebih seragam serta membuang buah yang bentuknya tidak normal maupun terlihat adanya tanda-tanda serangan hama atau penyakit
                Setelah proses seleksi seperti tersebut di atas dilakukan, maka buah-buah sumber benih dibuang bagian pangkalnya, dimasukkan dalam ember berisi air, direndam selama 1 malam, keesokan harinya barulah diblender sebentar untuk memisahkan biji dengan kulitnya.  Hasil yang sudah diblender dimasukkan dalam ember yang telah diisi air sampai penuh.  Biarkan sampai biji-bijinya tenggelam.  Biji yang terapung beserta ampas dibuang, yang diambil hanya  biji yang tenggelam.  Ditiriskan sebentar sambil diangin-anginkan.  Biji-biji tersebut kemudian dijemur di atas niru yang telah dialasi koran sampai kering.  Jika cuaca panas dalam dua hari sudah bisa kering.   Setelah dijemur sampai kering, biji/benih diangin-anginkan sampai betul-betul dingin baru kemudian disimpan dalam wadah tertutup (biasanya mereka lakukan di malam hari).  Lebih kurang dua bulan kemudian biasanya benih ini baru mereka gunakan (untuk musim tanam berikutnya).

Menyemai benih

Menyemai benih dilakukan dengan cara :


•Terlebih dahulu media semai disiapkan berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 dalam wadah peti kayu berbentuk persegi atau persegi panjang (panjang, lebar dan tinggi disesuaikan dengan keinginan, kemampuan dan jumlah benih yang akan disebar).  Siram.
•Benih direndam dalam air hangat selama lebih kurang 30 menit.  Tetapi yang lebih sering mereka lakukan adalah merendamnya dalam air biasa selama sehari semalam.  Ditiriskan dan diangin-anginkan barulah disebar ke media semai.

•Setelah benih disebar merata, ditutup dengan media, tipis saja. Peti kemudian ditutup rapat dengan karung/plastik/kain basah agar kelembabannya terjaga.  Tiga atau empat hari kemudian tutupnya dibuka, jika media terlihat kering maka perlu disiram.  Setelah itu ditutup kembali.  Tiga hari kemudian penutupnya dibuka, pada saat ini biasanya benih sudah mulai tumbuh.
  •Ada yang khas pada teknik persemaian mereka, yaitu “mangapal”.  Mereka menyiapkan peti lain dan juga media dengan komposisi yang sama dengan media semai.  Sebagian media dimasukkan ke dalam peti sampai sepertiga tinggi peti.  Sisa media dibasahi dan digunakan untuk “mangapal”.  Kegiatan “mangapal” dilakukan pada saat benih telah tumbuh plumula atau ada juga yang melakukannya pada umur lebih kurang 4 minggu setelah semai.  1-2 batang bibit cabe rawit diambil, dipulung dengan media yang sudah dibasahi, dibentuk menjadi bulatan sebesar kelereng.  Bibit yang sudah dipulung kemudian diletakkan di  atas peti  yang sudah diisi media tadi.

• Setelah akar terlihat keluar dari media “kapalan” bibit sudah siap ditanam.  Biasanya   sudah berdaun 4-5 helai.
• Untuk pengendalian hama/penyakit di persemaian biasanya mereka menggunakan furadan, dithane dan matador dengan dosis separo dari dosis yang tertera di kemasan.
Bentuk Cabe rawit Hiyung

Tampilan Buah

Baris Tanaman dalam Sorjan

Cabe Rawit Hiyung Umur 30 HST

 

Tidak ada komentar: